Membangun gerak paralegal umat : Pelatihan Paralegal KKPKC Kevikepan Surakarta

Perlahan, satu demi satu para peserta memasuki arena bergaya
sesuai dengan peran dan mengambil posisi yang mereka mainkan : mereka yang
berperan sebagai pelacur melangkah genit namun segera mengambil tempat jauh di
belakang, seakan menyembunyikan diri dari publik; mereka yang berperan sebagai
presiden melangkah gagah dan berdiri di depan; seorang petani pura-pura membawa
cangkul, memasuki ruangan dari pinggiran untuk kemudian duduk lesehan di sudut
panggung. Sore itu, tigapuluhan peserta bermain peran sesuai dengan profesi yang
secara acak mereka dapatkan.
Tentu saja, semua bergerak sesuai stereotype yang jauh
tertanam di bawah sadar mereka. Tentu saja, sebagian dari mereka canggung dan
kaku menjalankan perannya, namun perlahan begitu mereka berhasil menemukan dan
‘menghuni’ stereotype mereka atas profesi yang mereka dapatkan, mereka...